7 Hal Berikut ini Dapat Dilakukan Guru Untuk Membangun Karakter Siswa

SoalSatu

Guru adalah orang tua kedua siswa setelah orang tua di rumah. Oleh karena itu, tentunya guru berperan besar dalam mengkomunikasikan dan memberikan pengetahuan kepada siswa.

Betapa pentingnya peran mereka bagi guru untuk dinilai sebagai orang terpelajar yang diharapkan mampu mencerdaskan anak bangsa untuk masa depan. Membentuk generasi penerus bangsa Indonesia yang berkarakter.

Guru tidak hanya memberikan materi pendidikan dan akademik di sekolah, tetapi lebih. Karena guru adalah panutan bagi siswa, guru juga diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif pada siswanya.

Untuk mendukung hal tersebut, guru perlu memperkuat kepribadiannya dalam membangun kepribadian siswanya. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter siswa.

1. Menjadi contoh bagi siswa

Guru dianggap oleh siswa sebagai orang tua yang lebih dewasa. Artinya, siswa menilai guru sebagai contoh bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai menjaga sikap dan perilaku untuk memberikan contoh yang terbaik.

Dengan mengingat dirinya sebagai teladan, guru akan lebih memperhatikan sikapnya, sehingga ia lebih bijaksana dari tindakan apapun yang dilakukan. Diharapkan siswa dapat mengikuti sisi baik gurunya.

2. Menjadi apresiator

Sebagai seorang guru, Anda tidak hanya harus memperhatikan nilai-nilai akademik, tetapi juga berterima kasih kepada siswa atas usahanya. Sebagai seorang guru, penting untuk mengevaluasi siswa dari sudut pandang akademis, tetapi penting juga untuk diingat bahwa juga sangat penting untuk mengevaluasi kebaikan siswa.

Cara mudah adalah dengan mengevaluasi upaya siswa tanpa terus-menerus membandingkannya dengan skor yang diperoleh. Misalnya, memuji siswa yang datang lebih awal, mengerjakan PR dengan antusias, dan bersikap baik saat di sekolah.

Dengan membiasakan diri dengan hal-hal kecil seperti itu, siswa dapat menghargai usahanya. Dengan cara ini, akan terbentuk karakter yang mau belajar dan memperbaiki apa yang lebih baik.

3. Mengajarkan nilai-nilai moral dalam semua pelajaran

Karena ditulis dalam buku teks, semua orang mungkin hanya tahu subjeknya. Tapi bagaimana dengan nilai moral? Untuk alasan ini, sangat baik dalam semua pelajaran. Guru juga menanamkan nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup.

Misalnya, ketika mengajar matematika, guru melakukan lebih dari sekadar memberikan rumus matematika dan gaya kerja untuk siswa mereka. Tapi juga bisa mengajarkan nilai kehidupan dengan mengerjakan soal matematika. Kita bisa menjadi sabar dan belajar untuk mencoba memecahkan masalah dengan memperbaiki pemikiran logis kita.

Dengan begitu, ketika siswa nantinya menghadapi masalah dalam hidupnya, mereka dapat optimis bahwa semua masalah memiliki solusi.

4. Bersikap Jujur dan Tebuka

Guru juga manusia, jadi meskipun disengaja atau tidak disengaja, mereka bukannya tanpa kesalahan. Misalnya, pada suatu saat guru terlambat dan salah mengoreksi jawaban siswa.

Untuk memberikan contoh yang baik, guru harus mau mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Hal ini untuk mengingatkan siswa agar berperilaku sama ketika mereka melakukan kesalahan, bahkan jika itu tidak disengaja.

Mungkin ada ketenaran, tapi itu pelajaran yang bagus untuk siswa dan harus dilakukan. Sebagai manusia, kita harus jujur ​​pada diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang dibuat.

Dari sana, siswa dapat belajar bagaimana memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

5. Ajarkan sopan santun

Yang sering diabaikan di sekolah adalah bagaimana bersikap sopan. Ini mungkin terdengar mudah, tetapi penting untuk mengajar siswa mempertahankan sikap mereka dan mengetahui apa yang benar dan apa yang salah.

Tidak jarang guru bertemu dengan siswa yang kasar hanya karena mereka tidak tahu bagaimana berperilaku yang benar dan benar. Atau bahkan selama ini, mereka meniru sikap negatif orang-orang di sekitar mereka. Jadi mereka menganggapnya biasa saja.

Guru berperan dalam mengoreksi sikap ini ketika siswa berperilaku tidak ramah atau kasar. Jangan dimarahi, tetapi cukup ingatkan dia bahwa sikapnya buruk dan tawarkan tindakan alternatif lain yang lebih positif. Gunakan pendekatan yang halus namun mengesankan.

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menjadi pemimpin

Saat ini, memiliki hero sangatlah penting. Untuk mencapai hal tersebut, akan lebih baik jika guru juga dapat membantu guru melatih siswanya dalam jiwa kepemimpinan.

Cara termudah adalah dengan menetapkan kelompok dan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin kelompok. Artinya semua siswa dapat belajar menjadi pemimpin, bukan hanya mereka yang akan menjadi pemimpin kelompok.

Setelah melakukan kegiatan ini, guru dapat mengevaluasi hal-hal positif yang dapat digunakan siswa untuk memberikan pengajaran yang lebih baik. Pemberian masukan motivasional akan memotivasi siswa yang kurang percaya diri untuk melanjutkan pembelajaran yang lebih baik.

7. Bagikan pengalaman yang menginspirasi

Tidak ada yang salah dengan itu, dan kadang-kadang menyampaikan pengalaman pribadi yang harus dibagikan guru kepada siswanya. Sekecil apapun pengalaman bisa menjadi pelajaran yang berguna bagi seorang siswa, tidak harus menjadi cerita yang bagus untuk menginspirasi.

Dengan berbagi pengalaman, siswa dapat terinspirasi dan belajar dari pengalaman guru. Generasi yang tetap sehat walaupun kecil, agar tidak menjadi generasi yang inferior. Yang terpenting adalah sifat berani yang perlu ditanamkan guru pada siswanya.

Ini adalah hal-hal sederhana yang dapat dilakukan guru untuk membangun kepribadian siswa. Diharapkan metode sederhana ini tidak hanya mengajarkan siswa kemampuan akademik tetapi juga kepribadian Indonesia dan kepribadian positif.

 

Leave a Comment